Kepemimpinan
Secara umum, kepemimpinan
diartikan sebagai kemampuan untuk mengkoordinir dan mengerahkan orang-orang
serta golongan-golongan untuk tujuan yang Bahasan mengenai pemimpin dan
kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang
baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa
yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Dalam agama Hindu, banyak
ditemukan istilah yang menunjuk pada pengertian pemimpin. Bila bakat
kepemimpinannya yang menonjol dan mampu memimpin sebuah organisasi dengan baik
disebut Ksatriya, karena kata ksatriya artinya yang memberi
perlindungan. Demikian pula yang memiliki kecerdasan yang tinggi, senang terjun
di bidang spiritual, ia adalah seorang Brahmana. Demikian pula
profesi-profesi masyarakat seperti pedagang, bussinessman, petani, nelayan dan
sebagainya. contoh kepemimpinan Hindu yang ideal dapat ditemukan dalam cerita
Itihasa dan Purana. Banyak yang di idealkan dalam tokoh tersebut Misalnya:
Dasaratha, Sri Rama, Wibhisana, Arjuna Sasrabahu, Pandudewanata,
Yudisthira dan lain-lain. Untuk memahami kepemimpinan Hindu atau kepemimpinan
yang universal, seseorang dianjurkan untuk mempelajari Niti Sastra. Pemikiran dalam niti
sastra dapat memberi masukan penting berupa konsep dan nilai positif dalam
pengembangan, pembaharuan, penyusunan kembali konsep-konsep politik,
ketatanegaraan, ekonomi, peraturan hukum era kini. Umumnya dalam cerita Itihasa
dan Purana antara pemimpin (Raja) tidak bisa dipisahkan dengan Pandita sebagai Purohito
(penasehat Raja). Brahmana ksatriya sadulur artinya penguasa dan
pendeta sejalan. “Raja tanpa Pandita lemah, Pandita tanpa Raja akan musnah”.
Misalnya : Bhatara Guru dalam memimpin Kahyangan Jonggring Salaka dibantu oleh
Maharsi Narada sebagai penasehat-Nya, Maharaja Dasaratha ketika memimpin Ayodya
dibantu oleh Maharsi Wasistha, Maharaja Pandu dalam memimpin Astina dibantu
oleh Krpacharya dan sebagainya. Dalam kepemimpinan ada juga disebut Asta Brata.
Asta Brata adalah ajaran kepemimpinan yang diberikan oleh Sri Rama kepada
Gunawan Wibhisana sebelum ia memegang tampuk kepemimpinan Alengka Pura pasca
kemenangan Sri Rama melawan keangkaramurkaan Rawana. Hal ini sebagaimana
disebutkan dalam Pustaka Suci Manu Smrti IX.303.
Adapun delapan bagian Asta Brata tersebut adalah :
- Indra
Brata, kepemimpinan bagaikan Dewa Indra
atau Dewa Hujan; Di mana hujan itu berasal dari air laut yang menguap.
Dengan demikian seorang pemimpin berasal dari rakyat harus kembali
mengabdi untuk rakyat.
- Yama
Brata, kepemimpinan yang bisa
menegakkan keadilan tanpa pandang bulu bagaikan Sang Hyang Yamadipati yang
mengadili Sang Suratma.
- Surya
Brata, kepemimpinan yang mampu
memberikan penerangan kepada warganya bagaikan Sang Surya yang menyinari
dunia.
- Candra
Brata, mengandung maksud
pemimpin hendaknya mempunyai tingkah laku yang lemah lembut atau
menyejukkan bagaikan Sang Candra yang bersinar di malam hari.
- Bayu
Brata, mengandung maksud pemimpin
harus mengetahui pikiran atau kehendak (bayu) rakyat dan
memberikan angin segar untuk para kawula alit atau wong cilik
sebagimana sifat Sang Bayu yang berhembus dari daerah yang bertekanan
tinggi ke rendah.
- Baruna
Brata, mengandung maksud
pemimpin harus dapat menanggulangi kejahatan atau peyakit masyarakat yang
timbul sebagaimana Sang Hyang Baruna membersihkan segala bentuk kotoran di
laut.
- Agni
Brata, mengandung maksud pemimpin harus
bisa mengatasi musuh yang datang dan membakarnya sampai habis bagaikan
Sang Hyang Agni.
·
Kwera atau Prthiwi Brata, mengandung maksud seorang pemimpin
harus selalu memikirkan kesejahteraan rakyatnya sebagaimana bumi memberikan
kesejahteraan bagi umat manusia dan bisa menghemat dana sehemat-hematnya
seperti Sang Hyang Kwera dalam menata kesejahteraan di kahyangan.
Dalam kepemimpinan Hindu ada juga disebut Panca Satya. Selain upaya, sifat dan
kriteria sebagaimana yang telah disebutkan di atas, masih ada satu lagi
landasan bagi pemimpin Hindu dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Landasan
ini ada lima yang dikenal sebagai PaƱca Satya. Lima Satya ini harus dijadikan
sebagai landasan bagi seorang pemimpin Hindu di manapun dia berada. Kelima
landasan itu adalah :
- Satya Hrdaya (jujur
terhadap diri sendiri / setia dalam hati)
- Satya Wacana (jujur
dalam perkataan / setia dalam ucapan)
- Satya Samaya (setia
pada janji)
- Satya Mitra (setia
pada sahabat)
- Satya Laksana (jujur
dalam perbuatan)
Kelima
ini juga harus dijadikan pedoman dalam hidupnya. Sehingga ia akan menjadi
seorang pemimpin yang hebat, berwibawa, disegani dan sebagainya.Tingkat
keberhasilan dari seorang pemimpin dalam memimpin itu sendiri ditentukan oleh
dua faktor, yaitu : faktor usaha manusia (Manusa atau jangkunging
manungsa) dan faktor kehendak Tuhan (Daiwa atau jangkaning
Dewa). Sementara tingkat keberhasilannya bisa berupa penurunan (Ksaya),
tetap atau stabil (Sthana) dan peningkatan atau kemajuan (Vrddhi)
(Kautilya,2004:392-393). Sifat-Sifat Kepemimpinan Hindu. Sifat dan sikap yang dimiliki
seorang pemimpin merupakan penentu berhasil atau tidaknya seorang pemimpin
dalam menjalankan roda pemnerintahan. Sifat dan sikap yang dimiliki oleh
pemimpin dapat disempurnakan dengan mendalami, mempedomani, dan mengamalkan
ajaran-ajaran serta berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari. Menurut Prof. Arifin Abdul Rachman
dalam bukunya yang berjudul “Kerangka Pokok-pokok Mengenai Management
Umum” menyebutkan bahwa terdapat tiga golongan sifat-sifat para pemimpin,
antara lain:
1. Sifat-sifat
pokok, yaitu sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh setiap pemimpin, antara lain
adil, suka melindungi/mengayomi, penuh inisiatif, penuh daya tarik, dan penuh
kepercayaan pada diri sendiri.
2. Sifat-sifat
khusus karena pengaruh tempat, yaitu sifat-sifat yang pada pokoknya sesuai
dengan keperibadian bangsa, seperti bangsa Indonesia dengan Pancasila sebagai
keperibadiannya, sebagai dasar Negara, dan cita-cita bangsa.
3. Sifat-sifat khusus karena
pengaruh dari berbagai macam atau golongan pemimpin, seperti pemimpin partai
politik, pemimpin keagamaan, pemimpin serikat buruh, dan sebagainya.
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
BalasHapusPlus, getting it running is as easy as 1..2..3!
Here is how it works...
STEP 1. Choose affiliate products you intend to promote
STEP 2. Add some PUSH BUTTON TRAFFIC (it takes JUST 2 minutes)
STEP 3. Watch the affiliate products system explode your list and upsell your affiliate products for you!
Are you ready to make money automatically??
You can test-drive the system for yourself risk free...