Latar Belakangan Sejarah Vanuatu
Rangkaian pulau di Vanuatu pertama kaliditemukan oleh
para pelaut dan penjelajah Spanyol tahun 1568. Mendana telah menemukan
kepulauan Solomon, 30 tahun kemudian ia kembali melewatinya lagi dan mendarat
di Santa Crus, dimana ia kemudian meninggal disana. Kemudian Perwira utamanya
berlayar menuju Big Bay di Santo, dan menyimpulkan telah menemukan Benua
Australia yang telah lama dicari dan oleh Quieros, kepulauan ini disebut “Tierra Australia des Espiritu Santo”
Lebih dari satu setengah abad kemudian th. 1768, de
Bougainville menemukan pulau-pulau Aurora, Pentecost, Aoba dan Malo. Lalu
melayani selatan Espirito Santo dan uatar Malekula, dengan kapalnya La Bordesse, kemudian pulau yang
ditemukannya dinamakan “New Cyclodes”
dengan memasukkan dalam peta dunia. Kep Vanuatu menjadi terkenal sehingga
pelaut terkenal mengunjunginya seperti Kapten William Bligt yang juga ke Kep.
Banks th. 1789.
Tahun1828, kayu cendana ditemukan didaerah Erromango,
sehingga para pedagang cendana berdatangan dan setelah agak langka membangun
pemukiman di pantainya dengan mengusahakan perkebunan kelapa, memproduksi kopra
dan santan di ekspor ke Eropa.
Sekitar 1840, perkebunan di Quensland dan Fiji mengalami
kekurangan tenaga buruh kemudian mengkapi penduduk Vanuatu, dijadikan
blackbird, selanjutnya para pekebun inggris menetap di Efate, Epi dan Ambrym.
Dengan alasan melindungi hak milik dari warga negara
Inggris dan Prancis tgl. 6 November 1887, di bentuk Komisi Gabungan Angkatan
Laut yang meiluputi seluruh kep. Vanuatu. Kemudian 1906 dibentuk suatu
pemerintahan gabungan, Prancis diwakili oleh seorang komisaris tinggi yang
menjabat Gubernur Kaledonea Baru sedangkan Inggris diwakili oleh Komisaris
Tinggi di Pasifik Barat. Konvensi itu diformalkan melalui protokol Inggris dan
Prancis th. 1914, sejak itu sistem penjajahan Condominium, di Vanuatu.
Walaupun Inggris dan Prancis membentuk pemerintahan
bersama tetapi penduduk keduanya masing-masing terpisah dan penduduk asli Vanuatu tidak memiliki
kewarganegaraan. Ada tiga pokok sistem birokrasi yaitu ; pemerintahan kolonial
Prancis, Pemerintah kolonial Inggris dan pemerintahan Gabungan. Pemerintahan
Gabungan bertanggung jawab atas bidang ; Pos dan telekomunikasi, pekerjaan
umum, pertanian, radio dan meteorologi sedangkan yang lain pemerintahan
dikerjakan terpisah. Masing-masing pemerintahan mempunyai anggaran staf dan
sekretariat sendiri sedangkan residen Komisioner merupakan ketua bersama dalam
Pemerintahan.
Kehadiran dua pemerintahan berdampak terhadap masyarakat,
karena Inggris mempertahankan sistem kepemimpinan tradisional sebagai bagian dari
usaha mempertahankan basis kekuasaan kolonial, dengan penekanan pada
pelestarian kebudayaan setempat. Hal ini berbeda dengan Prancis yang secara
sistematik berusaha mengubah kebudayaan setempat mengganti dengan kebudayaan
Prancis, sehingga masyarakat Vanuatu ada dalam dua kelompok yaitu ;
Black-Englishmen dan Black-Frechmen, dengan sistem hukum, pendidikan, budaya
dan bahasanya.
Dalam perkembangan selanjutnya dibuat perjanjian bersama
Inggris dan Prancis di London th. 1957, yang intinya membuat pemisahan Dewan
Penasehat, Dewan Nasional, dan Dewan Ketua Adat secara sendiri-sendiri.
Sekitar thn. 1970an, semangat nasionalisme mulai tumbuh
akibat buruknya sistem pemerintahan serta penguasaan tanah oleh orang Eropa
dengan dilindungi undang-undang masing negara. Kemudian didirikan asosiasi
kebudayaan Vanuatu, yang menjelma menjadi partai; New Hebrides National Party (NHNP), Agustus 1971.
Melalui partai ini rakyat menuntut ikut dalam lembaga
politik, sehingga tahun 1974 dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat dengan setahun
kemudian diadakan Pemilu.
Desakan untuk memperoleh kemerdekaan membuat pemerintah
Condominium menjanjikan dengan memberikan Mentri dari kelompok Moderat, dari
partai Vanua’aku dari kelompok berbahasa Inggris dan Prancis. Kemudian dibentuk
komisi perancang konstitusi dengan bantuan ahli hukum Inggris dan Prancis.
Pada 11 Januari 1978 diproklamasikan pemerintahan sendiri
dan Parlemen memilih George Kalsaku mantan pejabat senior pada pemerintahan
Inggris, menjadi ketua Mentri dengan membentuk pemerintahan tujuh mentri.
Partai Vanua’aku menolak dan menyatakan berdirinya sebuah Pemerintahan Rakyat
Provinsi akhirnya ada negosiasi dengan membentuk pemerintahan Nasional.
Parlemen mengajukan mosi kepada George Kalsdakau dan menggantikan dengan Father
Gerard Leymang seorang pastor Katholik
Roma sebagai ketua mentri, Desember 1978.
Pada 14 November 1979, diadakan Pemilu Nasional memilih
39 wakil rakyat, dari itu Partai Vanua’aku memperoleh 26 kursi denagn PM Walter
Lini, Ia membentuk sembilan kementrian dan membawa kepada kemerdekaan disebut
Republik Vanuatu tgl. 30 Juli 1980.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar