Senin, 29 Desember 2014

Latar Belakangan Sejarah Vanuatu

Latar Belakangan Sejarah Vanuatu
            Rangkaian pulau di Vanuatu pertama kaliditemukan oleh para pelaut dan penjelajah Spanyol tahun 1568. Mendana telah menemukan kepulauan Solomon, 30 tahun kemudian ia kembali melewatinya lagi dan mendarat di Santa Crus, dimana ia kemudian meninggal disana. Kemudian Perwira utamanya berlayar menuju Big Bay di Santo, dan menyimpulkan telah menemukan Benua Australia yang telah lama dicari dan oleh Quieros, kepulauan ini disebut “Tierra Australia des Espiritu Santo”
            Lebih dari satu setengah abad kemudian th. 1768, de Bougainville menemukan pulau-pulau Aurora, Pentecost, Aoba dan Malo. Lalu melayani selatan Espirito Santo dan uatar Malekula, dengan kapalnya La Bordesse, kemudian pulau yang ditemukannya dinamakan “New Cyclodes” dengan memasukkan dalam peta dunia. Kep Vanuatu menjadi terkenal sehingga pelaut terkenal mengunjunginya seperti Kapten William Bligt yang juga ke Kep. Banks th. 1789.
            Tahun1828, kayu cendana ditemukan didaerah Erromango, sehingga para pedagang cendana berdatangan dan setelah agak langka membangun pemukiman di pantainya dengan mengusahakan perkebunan kelapa, memproduksi kopra dan santan di ekspor ke Eropa.
            Sekitar 1840, perkebunan di Quensland dan Fiji mengalami kekurangan tenaga buruh kemudian mengkapi penduduk Vanuatu, dijadikan blackbird, selanjutnya para pekebun inggris menetap di Efate, Epi dan Ambrym.
            Dengan alasan melindungi hak milik dari warga negara Inggris dan Prancis tgl. 6 November 1887, di bentuk Komisi Gabungan Angkatan Laut yang meiluputi seluruh kep. Vanuatu. Kemudian 1906 dibentuk suatu pemerintahan gabungan, Prancis diwakili oleh seorang komisaris tinggi yang menjabat Gubernur Kaledonea Baru sedangkan Inggris diwakili oleh Komisaris Tinggi di Pasifik Barat. Konvensi itu diformalkan melalui protokol Inggris dan Prancis th. 1914, sejak itu sistem penjajahan Condominium, di Vanuatu.
            Walaupun Inggris dan Prancis membentuk pemerintahan bersama tetapi penduduk keduanya masing-masing terpisah  dan penduduk asli Vanuatu tidak memiliki kewarganegaraan. Ada tiga pokok sistem birokrasi yaitu ; pemerintahan kolonial Prancis, Pemerintah kolonial Inggris dan pemerintahan Gabungan. Pemerintahan Gabungan bertanggung jawab atas bidang ; Pos dan telekomunikasi, pekerjaan umum, pertanian, radio dan meteorologi sedangkan yang lain pemerintahan dikerjakan terpisah. Masing-masing pemerintahan mempunyai anggaran staf dan sekretariat sendiri sedangkan residen Komisioner merupakan ketua bersama dalam Pemerintahan.
            Kehadiran dua pemerintahan berdampak terhadap masyarakat, karena Inggris mempertahankan sistem kepemimpinan tradisional sebagai bagian dari usaha mempertahankan basis kekuasaan kolonial, dengan penekanan pada pelestarian kebudayaan setempat. Hal ini berbeda dengan Prancis yang secara sistematik berusaha mengubah kebudayaan setempat mengganti dengan kebudayaan Prancis, sehingga masyarakat Vanuatu ada dalam dua kelompok yaitu ; Black-Englishmen dan Black-Frechmen, dengan sistem hukum, pendidikan, budaya dan bahasanya.
            Dalam perkembangan selanjutnya dibuat perjanjian bersama Inggris dan Prancis di London th. 1957, yang intinya membuat pemisahan Dewan Penasehat, Dewan Nasional, dan Dewan Ketua Adat secara sendiri-sendiri.
            Sekitar thn. 1970an, semangat nasionalisme mulai tumbuh akibat buruknya sistem pemerintahan serta penguasaan tanah oleh orang Eropa dengan dilindungi undang-undang masing negara. Kemudian didirikan asosiasi kebudayaan Vanuatu, yang menjelma menjadi partai; New Hebrides National Party (NHNP), Agustus 1971.
            Melalui partai ini rakyat menuntut ikut dalam lembaga politik, sehingga tahun 1974 dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat dengan setahun kemudian diadakan Pemilu.
            Desakan untuk memperoleh kemerdekaan membuat pemerintah Condominium menjanjikan dengan memberikan Mentri dari kelompok Moderat, dari partai Vanua’aku dari kelompok berbahasa Inggris dan Prancis. Kemudian dibentuk komisi perancang konstitusi dengan bantuan ahli hukum Inggris dan Prancis.
            Pada 11 Januari 1978 diproklamasikan pemerintahan sendiri dan Parlemen memilih George Kalsaku mantan pejabat senior pada pemerintahan Inggris, menjadi ketua Mentri dengan membentuk pemerintahan tujuh mentri. Partai Vanua’aku menolak dan menyatakan berdirinya sebuah Pemerintahan Rakyat Provinsi akhirnya ada negosiasi dengan membentuk pemerintahan Nasional. Parlemen mengajukan mosi kepada George Kalsdakau dan menggantikan dengan Father Gerard Leymang  seorang pastor Katholik Roma sebagai ketua mentri, Desember 1978.

            Pada 14 November 1979, diadakan Pemilu Nasional memilih 39 wakil rakyat, dari itu Partai Vanua’aku memperoleh 26 kursi denagn PM Walter Lini, Ia membentuk sembilan kementrian dan membawa kepada kemerdekaan disebut Republik Vanuatu tgl. 30 Juli 1980.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar